Sabtu, 22 Maret 2008

Kunci Hidup

Sepertinya hidup memang sudah tertata dengan amat sempurna. Bagaimana tidak, semua hal yang terjadi sudah dibuat teratur dan saling melengkapi satu dan lainnya. semua perbedaan adalah warna warni yang tidak terlepas didalamnya yang dubuat erat saling berpasangan. Karena, bagaimana mungkin ada siang kalau memang tidak ada malam, bagaimana mungkin ada baik kalau memang tidak ada jahat. semua memang sudah serba otomatis...

Seperti sandiwara, manusia terlahir untuk menerima peran dari sang pencipta dan memainkannya tanpa kuasa untuk menolak peran itu. Ya, suka atau pun tidak kita harus terima peran yang sudah diberikan melalui iradah dan kemahaadilan-Nya. Lalu kenapa kita tidak kuasa untuk menolak peran itu? jawabannya sangat sederhana, kita makhluq dan sang pencipta adalah Kholiq, kholiqlah yang menciptakan makhluq artinya kita adalah product yang dibuat dengan aturan main sang pencipta. Maka jelas tiada daya dan upaya melainkan atas ketetapan-Nya.

Kalau saja kita boleh memilih peran, tentu saja semua akan kacau. Lihat saja kenyataan yang terjadi, sudah pasti hampir semua manusia menolak untuk memainkan peran yang semestinya dia terima. Si miskin dengan penderitaannya tentu saja menolak untuk dilahirkan dalam kemiskinan, begitupun yang -maaf- cacat, tentu saja menolak dia dilahirkan dalam keadaan cacat. semua orang pasti memilih peran yang terbaik, semua orang tentu saja menginginkan peran yang bagus-bagus. Dan kalau saja itu terjadi, maka kehidupan yang dibuat akan tidak sempurna.

Lalu apa tugas kita sebagai seorang makhluq? Yang jelas, sesuai aturan yang dibuat oleh sang pencipta adalah beribadah kepada-Nya. manifestasi dari ibadah itu salah satunya dengan bersabar. Bersabar atas apa?, bersabar atas ketetapan tuhan. bersabar untuk menerima apapun kehendak yang telah tuhan berikan pada kita.
Ingat, kita tidak pernah akan punya kuasa untuk menolak peran kita, maka sia-sia saja seandainya kita habiskan waktu kita untuk berkeluh kesah akan takdir yang semestinya kita terima dan jalani. Takdir adalah ketetapan yang wajib kita terima, takdir adalah hasil akhir dalam hidup yang otmatis tuhan berikan bersamaan dengan penciptaan alam semesta.

Maka kita adalah tiada yang diciptakan oleh yang maha ada, kita adalah kosong karena yang maha isi adalah sang pencipta. kita memang tiada daya dan upaya karena semua mengalir diatas takdir yang sudah dibuat oleh sang pencipta.
Tidak ada stupun yang menjadi hak kita, semua adalah berasal dari-Nya dan semua adalah milik-nya.
Harta, tahta, tubuh, keluarga, teman, sakit, derita semua adalah kepunyaan-Nya yang dititipkan pada kita untuk menjalani kehidupan yang dibuat atas iradah-Nya.

Tinggal kita pasrah saja untuk menerima segala ketetapan itu, karena seandainya kita sudah bisa ikhlas dan sabar dalam menerima itu maka appapun peran yang kita mainkan sungguh tidak akan pernah menjadi beban semua akan terasa ringan dan penuh hikmah.
Tidak ada kekuatiran didalamnya karena yang ada adalah kenyamanan atas apapun kehendak yang telah tuhan buat untuk kita....

Maksassar, 20 maret 2008

iwan karbala

0 komentar:

Blogger Templates by OurBlogTemplates.com 2007