Sabtu, 22 Maret 2008

Bungaku

Betapa indah menyapa angin yang berhembus pelan
Perlahan dengan mesra menghujani tubuhku dengan hembusannya

Namun itu hanya sesaat saja...
Entah mengapa kali ini aku tak dapat merasakannya
Apakah aku sudah berdiri tegak atau tengah tidur berbisik
akh..., entahlah aku tak tahu!!

Entah sampai kapan aku harus menunggu agar aku bisa rasakan hembusan mesra sang angin
Apakah angin sudah tak mau lagi menyapaku??

Apakah memang ini pertanda bahwa semua orang sudah tak mempedulikan aku, semua orang sudah tak mau mengerti aku....
Akh..., lagi-lagi aku tak tahu!!
Aku enggan berandai-andai untuk menjawabnya.

Yang jelas saat ini aku memang tak tahu apapun, aku tak tahu sampai kapan harus menunggu bunga melati yang mekar ditelapak tangan yang bisa membuat hati dan jiwa ini bernyanyi...
Ya..., memang aku masih harus menunggu dan terus menunggu....

Menunggu waktu, sampai saatnya tiba
Sampai pada akhirnya kutemukan bunga yang aku cari, yang mau berbagi harum dirinya
Bunga yang datang dan mengajaku bernyanyi dan menari
Bunga yang yang mekar didalam hati dan jiwaku
Bunga yang mampu menghadirkan hembusan angin yang kini seperti pergi
Bunga yang sepenuhnya mencintai dan mengerti aku

0 komentar:

Blogger Templates by OurBlogTemplates.com 2007