Selasa, 01 April 2008

Manajemen Project Teknologi Informasi

Ketika kita terjun untuk mengerjakan proyek IT baik yang sederhana maupun yang kompleks. Secara umum ada 5 tahapan yang harus dikerjakan:


1. Tahap Inisiasi
Ini merupakan langkah awal, dimana kita sebagai pengembang TI harus bisa mendiskripsikan kebutuhan TI dari client kita sesuai dengan apa yang dibutuhkan dilapangan. Ini penting sehingga nantinya TI yang dibuat bisa betul-betul bermanfaat untuk client. Jangan sampai terjadi (dan ini sudah banyak terjadi) client tidak bisa memanfaatkan TI yang diimplementasikan di tempatnya, hal ini terjadi karena client tidak mengerti manfaat apa yang bisa diambil dari implementasi TI tadi, misalnya pembuatan2 website untuk kantor pemerintahan.

2. Perencanaan
Pada tahap ini hendaknya kita bisa mendeskripsikan mengenai proyek yang akan kita kerjakan mulai dari tujuan proyek, Detail kegiatan yang rinci, waktu pengerjaan kegiatan. Banyak tools yang bisa dipergunakan untuk membantu membuat dokumentasi ini. Di sini saya menggunakan egroupware, software ini bersifat freeware. Proses perencanaan ini akan menjadi panduan pengerjaan proyek di lapanga, diharapkan dengan adanya panduan ini kegagaran proyek karenan adanya hambatan dapat di minimalisasi.

3. Tahap Pelaksanaan.
Laksanankan proyek sesuai dengan jadwal. Dilapakan tentunya akan sangat mungkin timbul hambatan, karena implementasi setidaknya akan mengubah proses bisnis dan kebiasaan SDM dalam pengoperasian sistem ditempat client. Sangat mungkin penterjemahan proses bisnis oleh pimpinan proyek tidak sesuai dengan kebutuhan atau yang dinginkan user, dan ini harus dilaporkan pada pemilik proyek, karena ini bisa menjadi faktor keterlambatan penyelesaian proyek. Dibutukan kemonikasi antara pimpinan proyek dan pemilik proyek sehingga nantinya Sistem yang dihasilkan benar-benar valid dalam arti pas sesuai dengan yang diinginkan dan dibutuhkan user, sehingga akan betul-betul bermanfaat untuk user.

4. Tahap Pengontrolan
Pada tahap ini dilakukan pengawasan terhadap kegiatan proyek apakah sesuai dengan perencanaan atau tidak. Kalau ada kecendrungan proyek itu akan selesai tidak pada waktunya maka harus sesegera mungkun diambil tindakan2 solusi untuk mengatasinya

5. Tahap Pentutupan
Ini merupakan tahap terakhir dari pengerjaan sebuah proyek. Dokumentasi sangan penting. Buatlah laporan proyek secara lengkap dan jelas. Untuk sebagian pengembang setelah tahap ini selesai maka selesai pula hubungan kerja, padahal pada tahap ini bisa menjadi awal pembicaraan untuk langkah pengmbangan kedepannya akan seperti apa, bisa jadi akan terjadi adanya kesepakatan baru

sumber | forum kita

Selasa, 25 Maret 2008

Imam Khumaini


"Revolusioner Sejati"

Maulid dilarang, kita jangan pake celana

Jakarta, gusdur.net

Mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengatakan, perayaan maulid Nabi Muhammad Saw yang lumrah diselenggarakan umat Islam di berbagai penjuru dunia, sebetulnya tidak pernah ada masa Nabi Muhammad Saw sendiri.

Sultan Shalahuddin al-Ayyubi, kata Gus Dur, adalah muslim pertama yang menyelenggarakan maulid nabi. Tujuannya, adalah untuk menyemangati kaum muslimin yang tengah berperang melawan pasukan Kristen dalam Perang Salib.

“Jadi maulid nabi itu tidak ada pada zaman Nabi Muhammad Saw”.

Demikian dikatakan Ketua Dewan Syura DPP PKB itu saat menjadi narasumber pada acara Kongkow Bareng Gus Dur, di Green Radio, Jl Utan Kayu No. 68 H Jakarta, Sabtu (15/03/2008) pagi.

Gus Dur mengecam kelompok tertentu yang menganggap perayaan maulid nabi sebagai bid’ah atau sesuatu yang terlarang dilaksanakan dalam agama Islam. “Kalau ada yang mengharamkan maulid, ya sama saja memaki-maki Shalahuddin al-Ayyubi. Ya, silahkan saja,” kata Gus Dur ringan.

Dia lantas menanyakan, apakah secara otomatis apapun yang tidak berasal dari Nabi Muhammad Saw itu tidak boleh dilakukan?

“Kalau begitu, kita jangan pakai celana. Pada zaman Nabi Muhammad Saw, celana itu nggak ada kok. Sepatu dan sepeda juga nggak ada,” ujarnya. “Masak sih naik sepeda aja bid’ah?,” imbuhnya heran.

“Kalau begitu, apa batasan budaya dan agama?” tanya seorang pendengar.

Dalam jawabannya, Gus Dur menyatakan, agama itu bersifat mengikat kita karena menyangkut keyakinan kita sebagai pemeluknya, yaitu keyakinan terkait adanya Tuhan Yang Maha Esa dan Nabi Muhammad Saw sebagai pesuruh-Nya. Sedang budaya, ujarnya, itu buatan manusia sendiri.

“Saya pakai celana, ini kan budaya saja, bukan agama,” katanya.

“Di daerah saya, ada nonmuslim yang meninggal. Tapi sebelumnya ia minta ditahlili. Bagaimana menurut Gus Dur?” tanya pendengar yang lain.

Menurut Gus Dur, mendoakan nonmuslim yang telah meninggal tidak masalah sama sekali dan karenanya tidak perlu diributkan. “Itu hanya didoakan tho? Ya boleh saja,” jawabnya.[nhm]


sumber | www.gusdur.net

Dalam Diam

Dalam diam aku bicara, dalam diam aku mendengar Dalam diam aku berlari, dalam diam aku berhenti

Dalam diam aku bernyanyi, dalam diam aku menari Dalam diam aku teriak, dalam diam aku membisu

Dalam diam aku tertawa, dalam diam aku menangis
Dalam diam aku terdiam



cipadung, nov 2003
iwan karbala

Senin, 24 Maret 2008

As Syuro



"Setiap hari adalah As Syuro, Setiap tanah adalah Karbala"

Dimana Matahariku...

"Man arofa nafsahu fakod arofa robbahu"

Lalu dimana matahari, padahal ini adalah siang
Lalu dimana cahaya, padahal ini adalah terang
Lalu kenapa aku tidak bisa melihat dan merasakannya...
Akh... apa aku buta?

Aku tanya laut..., Aku tanya Bumi...
Aku tanya Angin..., Aku tanya api...

Apakah mereka bisa melihat dan merasakan matahari ??
Mereka jawab ya...
Kemudian kutanya lagi mereka, kenapa aku tak bisa melihat dan merasakannya...
Mereka hanya tersenyum sinis, seperti menahan marah!!
Kemudian aku tanya bagaimana caranya agar aku bisa melihat dan merasakan matahari?
Mereka menjawab;
Jangan kau lari dari dirimu pandangi dan lihatlah dirimu sendiri lalu masuklah kedalam hatimu, lihatlah dengan rasa, disana kau dapat temui matahari dan cahayanya yang tidak pernah terlepas dari dirimu yang selalu hidup tanpa mengenal akhir


bandung, mei 2003
iwan karbala

Minggu, 23 Maret 2008

d' asik-in Al Qasma, Sebuah Revolusi dalam Nasheed

"Nasheed adalah jiwa yang tak bisa terubah oleh apapun, sedangkan musik dapat terus berubah dan berevolusi mengalir mengikuti zaman "

Pertengahan tahun 2008 nanti, mungkin akan sedikit menggemparkan bagi dunia musik beraliran religi – islami – atau yang lebih popular disebut Nasheed. Dunia nasheed akan kedatangan komunitas nasheed dengan konsep yang sangat berbeda dengan nasheed - nasheed pada umumnya. Dia adalah d' asiq-in Al Qasma. sebuah wadah yang memberikan warna lain dan sedikit tidak biasa dalam dunia religi atau nasheed.
Selama ini musik religi atau nasheed terkesan kaku dengan garapan serius. hal ini jelas membuat para pencinta musik religi atau nasheed menjadi terbatas bagi kalangan tertentu saja dan menyebabkan musik religi atau nasheed susah sekali berkembang. Efeknya pesan yang tertuang dalam lagu juga tidak tersampaikan dengan maksimal padahal pesan-pesan itu justru ditujukan untuk semua orang dari berbagai kalangan.

Melihat kenyataan itu, maka dibuatlah d' asiq-in Al Qasma yang hadir dengan berupaya menghadirkan konsep yang baru bertujuan agar pesan spiritual dan nilai - nilai kehidupan yang di sampaikan dapat dengan mudah dicerna dan diamalkan oleh semua kalangan. d' asiq-in Al Qasma sendiri lahir pada awal tahun 2006 yang bermula dari kejenuhan atas konsep musik religi atau nasheed yang ada, yang cenderung monoton dan kaku. ditambah lagi image yang muncul dimasyarakat bahwa para munsheed adalah orang-orang yang ekslusif cenderung segan untuk didekati.

d' asiq-in Al Qasma, mempunyai arti yang sederhana tetapi “Nyari” -baca ; menggigit- diambil dari bahasa indonesia dan bahasa sunda asiq artinya asyik dan al kasma artinya "kasep maung" - harimau cakep -, secara filosofis d' asiq-in Al Qasma berarti selalu memberikan pesan-pesan yang tegas sesuai dengan aturan ke-Ilahi-an yang cakap sepertihalnya harimau, tetapi juga sangat santai, sederhana, dan asyik dalam penyampaiannya.

Grup ini digawangi oleh Muaz “doel” dengan ide – ide dan kepiawaiannya dalam bermain musik yang berperan sebagai "mang ikin" seorang tokoh yang lucu, supel, dan mau mendengarkan masalah - masalah orang lain. Yang kedua adalah iwan “ewok” dengan ide – ide dan kekalemannya yang berperan sebagai "wa atang" seorang yang dituakan, serius, dan bijaksana. Yang ketiga adalah empep “pepew” dengan kepolosan dan keluguannya berperan sebagai "empep", sengaja memerankan dirinya karena nama dan karakter memang sudah mewakili, dan yang terakhir adalah parto “cito” dengan keterbatasan dan keterbelakangannya berperan sebagai "parto" seorang jawa yang tidak bisa bahasa jawa sedikit sok tahu dan keras kepala tetapi dungu. d' asiq-in Al Qasma juga dibantu oleh dua orang kru, omat “tomat” dengan kegesitan dan pijatannya dan yadin “Al Fadol” dengan kengerian dan keburukannya, menjadikan the asiq-in Al Qasma terlihat solid dan mampu memberikan warna baru dalam dunia seni khususnya musik religi atau nasheed.

Lagu-lagu yang dibawakan pun terkesan ringan, enak didengar bagi siapapun dan kalangan manapun. Apalagi dengan musik yang familiar membuat album ini terkesan menarik dan mudah dicerna. lirik yang disampaikan menggunakan 3 bahasa, bahasa indonesia, bahasa sunda, dan bahasa "maung" - harimau -. Materi lagu yang disampaikan pun diangkat dari masalah-masalah sederhana dari kehidupan sehari – hari masyarakat pada umumnya.

Bagaimanapun itu, d' asiq-inAl Qasma tetap sama dengan group musik religi pada umumnya yang berusaha menjadi benar dengan menyuarakan kabar – kabar tentang kebenaran yang tertuang dalam lagu. Paling tidak itu akan menjadi pengingat bagi d' asiq-in Al Qasma sendiri untuk berusaha selalu dekat dengan Beliau, Sang Pencipta yang menjadi hakikat terbentuknya d' asiq-in Al Qasma.


Makassar, 20 maret 2008

Tentang Aku

Ada hak yang berbeda untuk mendefinisikan aku, aku tak harus memberontak apalagi menolak.
Mungkin aku hanya sebuah pengecualian, mungkin aku hanya sebuah ketaklaziman, atau mungkin aku hanya sebuah ketakbiasaan.

Aku dan sosokku, aku dan mauku, aku dan jati diriku, aku dan kegilaanku atau aku dan kehebatanku, tak semestinya kau mengerti aku, tak semestinya kau memahami aku.
Aku dan prilakuku, aku dan keterdiamanku, aku dan kejahilanku...., tak selalu pada pendirian yang sama.

Jika sedikit saja kau berikan pengertian, kupikir semuanya akan terlihat jelas...
Mungkin kau akan sedikit tahu siapa aku.

Namun jangan pernah kau taruh prasangka kepadaku...
karena kamu tak akan pernah bijak....


bandung, juli 2001
iwan karbala | buat semua teman di sepanjang waktu

Teriaklah

Teriaklah bodoh!!!
Jangan kau diam saja....

Teriaklah, keluarkan semua ingin mu
Katakan dengan lantang semua isi hatimu

Bicaralah dan jangan hanya diam!
Sia - sia saja kalau kau hanya diam....

Teriaklah bodoh!!!
Katakan kau mencintaiku...

Teriaklah, agar aku tahu kalau kau MENCINTAIKU...

Teriaklah!!!


Cianjur, feb 2002
iwan karbala

Sabtu, 22 Maret 2008

Ada - Ada Saja

Memangnya siapa kamu?
Mengatur dan menentukan jalan hidupku...

Siapa Kamu???
Tuhanku juga bukan...

Enak saja..., berbuat seperti halnya tuhan

Ada - ada saja!!!!


Bandung, Nov 2005
iwan karbala

Rindu Rosul

Refleksi ; Menyambut Maulid Nabi SAAW

Namanya Pa Samin, dia adalah seorang tukang becak di kota bekasi. setiap pagi Pa Samin selalu menjadi langganan saya, pergi kekantor.
Pa Samin memang bukan berasal dari kota bekasi, beliau asli dari sumedang dan sudah 15 tahun merantau ke bekasi, sudah 15 tahun pula ia mengayuh becak untuk menghidupi ke empat anaknya. Pa Samin memang bukan orang yang tahu tentang ilmu - ilmu pendidikan atau pun ilmu agama, beliau hanya tahu kapan saatnya mengayuh becak atau kapan saatnya mengerem becaknya kalau didepan ada orang atau mobil. Namun di satu sisi beliau punya kepribadian yang luar biasa, sifatnya yang rendah hati, jujur, suka menolong dan mempunyai prinsip untuk berusaha tidak merugikan orang lain menjadi nilai tambah kenapa saya lebih suka diantar oleh Pa Samin untuk pergi kekantor dengan becaknya.
Pernah suatu hari Pa Samin minta izin sehari untuk tidak mengantar saya dulu karena akan mengadakan selametan "muludan" atau "Numpeng" untuk menyambut maulid nabi Saaw, dan membagikan "tumpeng" kepada tetangga dan saudara- saudaranya. Pa Samin mungkin tidak mengerti apa yang dia lakukan itu sunah atau bukan, bid'ah atau tidak. Yang jelas beliau lakukan itu sebagai wujud kecintaan kepada Rosululloh. Satu hal yang perlu diambil hikmahnya adalah ketulusan beliau menjaga kecintaan pada Rasululloh

Belajar dari Pa Samin, saya malah termasuk orang yang tidak pernah melakukan apa-apa dan bahkan tidak pernah peduli dengan maulid nabi SAAW. Saya malah lebih tahu hari valentine ketimbang maulid. Namun, setelah kenal dengan pa samin saya jadi mengerti makna ketulusan dan pengorbanan kecintaan atas Rosullullah pemimpin sejati rahmatan lil alamin. Dengan kekuatan cinta itu otomatis akan memberikan kekuatan pada kita untuk melaksanakan apa yang di titahkan oleh orang yang kita cintai. Karena salah satu ciri seorang pecinta adalah mencintai apa yang dicintai oleh orang yang kita cintai dan membenci apa yang dibenci oleh orang yang kita cintai. Dengan begitu kita pasti akan melakukan apa-apa yang telah diwariskan oleh Rosululloh untuk kemudian kita amalkan.

Seorang istri sering menciumi foto dan pakaian suaminya ketika suaminya sedang pergi bekerja atau menyetrika baju sang suami dan menyiapkan hidangan untuk suaminya makan saat pulang dari kantor kemudian seorang ibu yang rela pergi kepasar dini hari saat orang lain masih terlelap untuk belanja makanan buat anaknya yang sedang sakit dan bahkan seorang nenek yang renta rela antri minyak tanah di bawah terik matahari untuk kebutuhan memasak bagi keluarganya. Cerita diatas merupakan sebuah bukti pengorbanan dan ketulusan cinta kepada orang - orang yang dicintainya. Mereka tanpa pamrih mengorbankan dirinya untuk kebahagiaan orang yang dicintainya.

lalu bagaimana dengan kita, sudahkah kita benar-benar mencintai Rosulullah? bagaimana kita wujudkan bentuk kecintaan kita kepada Rosululloh? Lihatlah Pa Samin atau Istri yang menyiapkan keperluan suaminya, Si ibu yang berkorban untuk anaknya, atau si nenek yang masih gigih demi keluarganya. Belajarlah dari mereka untuk menjadi modal kita dalam mewujudkan kecintaan kepada Rosululloh.
Lihat juga pengorbanan Rosululloh untuk umatnya, begitu tulus dan tanpa pamrih. lalu bagaimana mungkin kita tida mencintai Rosululloh padahal beliau korbankan seluruh hidupnya untuk kita....

Sudah saatnya bagi kita untuk kembali mengevaluasi diri kita, apakah kita sudah benar - benar mencintai Rosululloh. Karena hanya orang - orang yang mencintainyalah yang akan selamat didunia dan diakhirat.

Suatu hari ketika rasululloh akan memimpin shalat berjamaah, tiba - tiba dari arah jama'ah ada yang bertanya pada Rosululloh. "Ya Rosull kapan hari kiamat itu tiba....?", Rosululloh tidak menjawab pertanyaan itu dan segera memimpin shalat berjama'ah. Setelah selesai sholat, kemudian Rosululloh berdiri dan bertanya kepada jama'ah, "Siapa yang tadi menanyakan hari kiamat itu tiba..?" kemudian orang yang tadi bertanya menjawab, "saya ya Rosululloh", lalu kemudian Rosululloh kembali bertanya "apa yang sudah engkau persiapkan untuk menyambut hari kiamat nanti...?" orang itu menjawab, sambil terbata - bata seperti orang yang ketakutan "tidak ada ya Rosululloh, ibadah saya masih sangat kurang, tidak ada yang sudah saya persiapkan untuk menyambut harikiamat itu, saya hanya mencintai Allah dan Rosul-Nya" kemudian Rosulullah menjawab dengan jawaban yang begitu indah "anta ma aman ahbabta.." Engkau akan bersama dengan apa yang engkau cintai...


Makassar, 20 maret 2008
iwan karbala

Bungaku

Betapa indah menyapa angin yang berhembus pelan
Perlahan dengan mesra menghujani tubuhku dengan hembusannya

Namun itu hanya sesaat saja...
Entah mengapa kali ini aku tak dapat merasakannya
Apakah aku sudah berdiri tegak atau tengah tidur berbisik
akh..., entahlah aku tak tahu!!

Entah sampai kapan aku harus menunggu agar aku bisa rasakan hembusan mesra sang angin
Apakah angin sudah tak mau lagi menyapaku??

Apakah memang ini pertanda bahwa semua orang sudah tak mempedulikan aku, semua orang sudah tak mau mengerti aku....
Akh..., lagi-lagi aku tak tahu!!
Aku enggan berandai-andai untuk menjawabnya.

Yang jelas saat ini aku memang tak tahu apapun, aku tak tahu sampai kapan harus menunggu bunga melati yang mekar ditelapak tangan yang bisa membuat hati dan jiwa ini bernyanyi...
Ya..., memang aku masih harus menunggu dan terus menunggu....

Menunggu waktu, sampai saatnya tiba
Sampai pada akhirnya kutemukan bunga yang aku cari, yang mau berbagi harum dirinya
Bunga yang datang dan mengajaku bernyanyi dan menari
Bunga yang yang mekar didalam hati dan jiwaku
Bunga yang mampu menghadirkan hembusan angin yang kini seperti pergi
Bunga yang sepenuhnya mencintai dan mengerti aku

Semua Hal Tentang Kau

Semua hal tentang kau sungguh membuatku gila
Dalam sepanjang hidup, barangkali kaulah yang terhebat, kau mampu membawaku terbang melayang mengitari samudera mimipi sampai dikedalamannya.

Cintaku....
Inilah aku pecintamu....
Akulah kayu yang terbakar oleh api cintamu
Akulah bumi yang kau basahi dengan hujan rindumu
Inilah aku yang begitu memujamu

Maka atas nama cinta kuberikan diriku untuk menjadi sayapmu, menemanimu dalam setiap langkah disepanjang hidupmu.
Kuberikan waktuku untuk selalu menjagamu dan mengiringi langkahmu sampai ujung waktumu

Bagaimanapun adanya kamu, aku tetap menginginkanmu
Kemarilah cintaku...., bernyanyilah denganku!! Mari kita penuhi dunia dengan nyanyian - nyanyian cinta yang kita lagukan
Kemarilah sayangku...., menarilah denganku!! Mari kita isi dunia dengan tarian - tarian cinta yang kita mainkan

akh...
Kau memang cintaku, matahariku, hujan rinduku
Bersamamu akan kukalahkan dunia dari segala ingin yang membungkusnya....
Karena kau memang sempurna untukku

Cintaku....
begitu aku mencintaimu


bandung, 2007
iwan karbala

Cinta Yang Terbumikan

Barang kali..., akhirnya cintaku kembali harus aku bumikan
setelah semua cinta yang aku tawarkan berakhir dengan duka
setelah cinta yang aku tambatkan begitu saja terhenti.
ya..., semua hanya meninggalkan bekas kepahitan.

Lagi-lagi kenyataan dan masa lalu akhirnya datang dan membendung perjalanan cintaku
Padahal sudah sejak lama aku terlelap dalam kesendirian dan kesepian, sudah sejak lama pula aku tutup pintu hatiku
akh...., memang sudah lama sekali

Sampai pada saat ini, saat aku temukan perempuan yang layak dan patut aku cintai, tiba-tiba aku dihantam badai yang besar dan sangat kuat....
hingga jiwaku tergoncang, aku terjatuh dan hampir terbunuh.
Aku teriak, aku menjerit, aku merintih, dan aku menangis!
Dalam jatuhku, bibirku terus saja berucap; kenapa....., kenapa...., kenapa....?

Kenyataan yang kualami terlampau berat atau mungkin aku yang terlalu berharap padamu, harapan yang malah membuatku semakin terpuruk dari waktu sebelum aku mengenalmu
Aku kira tangis kepiluanku akan reda ketika aku temukan kau, perempuan manis yang aku puja
Aku kira kebahagiaan akan hadir menjemputku dan menopangku dalam setiap langkah disepanjang waktuku

Tapi ternyata tidak!!!!
Lagi-lagi aku harus mengorbankan cinta dan perasaanku padamu....
Aku kubur mimpiku untuk hidup dan bercinta denganmu
Tinggalah aku disini, yang terjebak dalam sepi dan mencoba menghalau dukaku sendiri.
Saat-saat seperti ini memang sangat mengganggu, semua terasa seperti mati karena yang ada hanya kegelisahan yang entah berakhir kapan.

Kegelisahan yang diwarnai kenangan yang cukup pahit, kenangan bersamamu perempuan yang pernah mengajariku apa artinya rindu
perempuan yang mengajariku tentang kesetiaan, namun malah mengkhianati aku....
Mungkin disana dia tengah menari sambil tertawa, menertawakan kebodohanku.
Memang ku akui dulu aku terlalu berharap padanya, dari setiap hidup yang kualami kulakukan hanya untuk mengejarnya. Ya..., memang aku bodoh!

Tapi apa aku salah kalau saja yang kutawarkan adalah kesetiaan? Apa aku salah kalau selama ini yang keberikan adalah ketulusan? Apa aku salah.....?

Padahal yang aku tahu hanya dengan kesetian dan ketulusanlah cinta bisa abadi....
tapi ternyata semuanya tidak seperti yang aku bayangkan!
Kalau begitu, apa semua cinta memang busuk?
Akh..., aku enggan menjawabnya....

yang jelas saat ini, aku masih tetap seperti ini yang tengah sendiri dan menanti bukti kalau saja tidak semua cinta itu busuk.

Lalu akhirnya, cinta yang kumiliki kembali harus aku bumikan....


bandung, 2001
iwan karbala

Kunci Hidup

Sepertinya hidup memang sudah tertata dengan amat sempurna. Bagaimana tidak, semua hal yang terjadi sudah dibuat teratur dan saling melengkapi satu dan lainnya. semua perbedaan adalah warna warni yang tidak terlepas didalamnya yang dubuat erat saling berpasangan. Karena, bagaimana mungkin ada siang kalau memang tidak ada malam, bagaimana mungkin ada baik kalau memang tidak ada jahat. semua memang sudah serba otomatis...

Seperti sandiwara, manusia terlahir untuk menerima peran dari sang pencipta dan memainkannya tanpa kuasa untuk menolak peran itu. Ya, suka atau pun tidak kita harus terima peran yang sudah diberikan melalui iradah dan kemahaadilan-Nya. Lalu kenapa kita tidak kuasa untuk menolak peran itu? jawabannya sangat sederhana, kita makhluq dan sang pencipta adalah Kholiq, kholiqlah yang menciptakan makhluq artinya kita adalah product yang dibuat dengan aturan main sang pencipta. Maka jelas tiada daya dan upaya melainkan atas ketetapan-Nya.

Kalau saja kita boleh memilih peran, tentu saja semua akan kacau. Lihat saja kenyataan yang terjadi, sudah pasti hampir semua manusia menolak untuk memainkan peran yang semestinya dia terima. Si miskin dengan penderitaannya tentu saja menolak untuk dilahirkan dalam kemiskinan, begitupun yang -maaf- cacat, tentu saja menolak dia dilahirkan dalam keadaan cacat. semua orang pasti memilih peran yang terbaik, semua orang tentu saja menginginkan peran yang bagus-bagus. Dan kalau saja itu terjadi, maka kehidupan yang dibuat akan tidak sempurna.

Lalu apa tugas kita sebagai seorang makhluq? Yang jelas, sesuai aturan yang dibuat oleh sang pencipta adalah beribadah kepada-Nya. manifestasi dari ibadah itu salah satunya dengan bersabar. Bersabar atas apa?, bersabar atas ketetapan tuhan. bersabar untuk menerima apapun kehendak yang telah tuhan berikan pada kita.
Ingat, kita tidak pernah akan punya kuasa untuk menolak peran kita, maka sia-sia saja seandainya kita habiskan waktu kita untuk berkeluh kesah akan takdir yang semestinya kita terima dan jalani. Takdir adalah ketetapan yang wajib kita terima, takdir adalah hasil akhir dalam hidup yang otmatis tuhan berikan bersamaan dengan penciptaan alam semesta.

Maka kita adalah tiada yang diciptakan oleh yang maha ada, kita adalah kosong karena yang maha isi adalah sang pencipta. kita memang tiada daya dan upaya karena semua mengalir diatas takdir yang sudah dibuat oleh sang pencipta.
Tidak ada stupun yang menjadi hak kita, semua adalah berasal dari-Nya dan semua adalah milik-nya.
Harta, tahta, tubuh, keluarga, teman, sakit, derita semua adalah kepunyaan-Nya yang dititipkan pada kita untuk menjalani kehidupan yang dibuat atas iradah-Nya.

Tinggal kita pasrah saja untuk menerima segala ketetapan itu, karena seandainya kita sudah bisa ikhlas dan sabar dalam menerima itu maka appapun peran yang kita mainkan sungguh tidak akan pernah menjadi beban semua akan terasa ringan dan penuh hikmah.
Tidak ada kekuatiran didalamnya karena yang ada adalah kenyamanan atas apapun kehendak yang telah tuhan buat untuk kita....

Maksassar, 20 maret 2008

iwan karbala

Aku adalah Engkau, Engkau adalah Aku

Dengan dalih apapun, aku tetaplah aku.....
Yang bersahabat dengan kefakiran

Menangis dan tertawa bagiku sama saja,
sama-sama berujung pada yang satu

Maka kubiarkan semua mengalir diatas takdir

Dan kini aku tetap saja berjalan tanpa cita-cita,
bergerak maju tergusur arah

Melepaskan ingin dan bahkan hidup
Sedikit menyerah pada ketiadaan dan ketidakberdayaan

Dan...
Inilah aku yang tak berjiwa juga tak hidup
Yang bernyanyi dan menari sesuai kehendak-Mu
Inilah aku...., jiwa - jiwa yang tak berjiwa

Bagaimanapun itu....

kini ku kembalikan sluruhnya pada-Mu
karena aku adalah engkau, dan engkau adalah aku


bandung, 2001
iwan karbala

Blogger Templates by OurBlogTemplates.com 2007