Sabtu, 22 Maret 2008

Cinta Yang Terbumikan

Barang kali..., akhirnya cintaku kembali harus aku bumikan
setelah semua cinta yang aku tawarkan berakhir dengan duka
setelah cinta yang aku tambatkan begitu saja terhenti.
ya..., semua hanya meninggalkan bekas kepahitan.

Lagi-lagi kenyataan dan masa lalu akhirnya datang dan membendung perjalanan cintaku
Padahal sudah sejak lama aku terlelap dalam kesendirian dan kesepian, sudah sejak lama pula aku tutup pintu hatiku
akh...., memang sudah lama sekali

Sampai pada saat ini, saat aku temukan perempuan yang layak dan patut aku cintai, tiba-tiba aku dihantam badai yang besar dan sangat kuat....
hingga jiwaku tergoncang, aku terjatuh dan hampir terbunuh.
Aku teriak, aku menjerit, aku merintih, dan aku menangis!
Dalam jatuhku, bibirku terus saja berucap; kenapa....., kenapa...., kenapa....?

Kenyataan yang kualami terlampau berat atau mungkin aku yang terlalu berharap padamu, harapan yang malah membuatku semakin terpuruk dari waktu sebelum aku mengenalmu
Aku kira tangis kepiluanku akan reda ketika aku temukan kau, perempuan manis yang aku puja
Aku kira kebahagiaan akan hadir menjemputku dan menopangku dalam setiap langkah disepanjang waktuku

Tapi ternyata tidak!!!!
Lagi-lagi aku harus mengorbankan cinta dan perasaanku padamu....
Aku kubur mimpiku untuk hidup dan bercinta denganmu
Tinggalah aku disini, yang terjebak dalam sepi dan mencoba menghalau dukaku sendiri.
Saat-saat seperti ini memang sangat mengganggu, semua terasa seperti mati karena yang ada hanya kegelisahan yang entah berakhir kapan.

Kegelisahan yang diwarnai kenangan yang cukup pahit, kenangan bersamamu perempuan yang pernah mengajariku apa artinya rindu
perempuan yang mengajariku tentang kesetiaan, namun malah mengkhianati aku....
Mungkin disana dia tengah menari sambil tertawa, menertawakan kebodohanku.
Memang ku akui dulu aku terlalu berharap padanya, dari setiap hidup yang kualami kulakukan hanya untuk mengejarnya. Ya..., memang aku bodoh!

Tapi apa aku salah kalau saja yang kutawarkan adalah kesetiaan? Apa aku salah kalau selama ini yang keberikan adalah ketulusan? Apa aku salah.....?

Padahal yang aku tahu hanya dengan kesetian dan ketulusanlah cinta bisa abadi....
tapi ternyata semuanya tidak seperti yang aku bayangkan!
Kalau begitu, apa semua cinta memang busuk?
Akh..., aku enggan menjawabnya....

yang jelas saat ini, aku masih tetap seperti ini yang tengah sendiri dan menanti bukti kalau saja tidak semua cinta itu busuk.

Lalu akhirnya, cinta yang kumiliki kembali harus aku bumikan....


bandung, 2001
iwan karbala

0 komentar:

Blogger Templates by OurBlogTemplates.com 2007